Minggu, 04 Januari 2009

File & Stream

File & Stream

Kegunaan File :
Untuk melakukan proses file I/O, diperlukan file header fstream.h didalam program. Didalam file ini didefinisikan beberapa class/object yang berhubungan dengan pemrosesan file, misalkan class ifstream, ofstream, fstream, object tersebut diturunkan dari class istream dan ostream.
( File fstream.h secara otomatis akan mengincludekan file iostream.h)

Membuat Stream dan keterhubungan stream dengan file :

Jika mendeklarasikan suatu stream, kita dapat menghubungkan stream tersebut dengan file, proses ini berhubungan dengan operasi terhadap file. Operasi yang dapat dilakukan terhadap file yaitu input, output dan I/O ( Input / Output).
Tiga buah proses utama di dalam mengelola file adalah :
1. Membuka File
2. Melakukan proses terhadap file
3. Menutup file.


Sebelum membuka file kita harus mengetahui lebih dahulu dalam keadaan mode apa file yang akan kita buka :

1. Untuk membuka file dengan tujuan output kita harus mendeklarasikan stream pada class ofstream
2. Untuk membuka file dengan tujuan input kita harus mendeklarasikan stream pada class ifstream
3. Sedangkan jika kita ingin membuka file tersebut dalam keadaan input maupun output anda harus mendeklarasikan stream pada class fstream.

Contoh :
ifstream fin;
/* membuka file dengan nama stream fin sebagai input */
ofstream fout;
/* membuka file dengan nama stream fout sebagai output */
fstream fio;
/* membuka file dengan nama stream fio sebagai I/O */

Fungsi open () digunakan untuk membuka file.
Bentuk umum fungsi ini adalah :

void open(char*file_name,int mode, int access);

Dengan menggunakan fungsi open () anda menghubungkan stream tersebut dengan file yang bernama file_Name, nilai dari variabel mode akan menentukan bagaimana keadaan file jika dibuka.
Nilai variabel mode yaitu :

ios::app
ios::ate
ios::in
ios::nocreate
ios::noreplace
ios::out
ios::trunc

Penjelasan dan fungsi dari masing-masing mode tersebut adalah :
~ ios::app = semua informasi yang ditulis ke dalam file (output) akan ditambahkan di bagian akhir file tersebut.
~ ios::ate = file akan dibuka dengan pointer file menunjuk pada akhir file
~ ios::in = file akan dibuka sebagai input
~ ios::out = file akan dibuka sebagai output
~ ios::nocreate = akan mengakibatkan kesalahan jika file tidak ada
~ ios::noreplace = file yang dibuka tidak dapat diganti, atau mengakibatkan kesalahan jika file yang akan dibuka sudah ada.
~ ios::trunc = menyebabkan isi dari file yang sudah ada akan hilang

Untuk menutup file yang telah dibuka dapat digunakan fungsi :
close ()

Bentuk Umum fungsi ini adalah :
void close ();
contoh penggunaan fungsi close() adalah :
fout.close();
fin.close();
fio.close();
Didalam class ios terdapat pendefinisian fungsi :
int eof();
Fungsi eof () digunakan untuk menentukan apakah pointer pada file telah mencapai akhir dari file tersebut.

Penelusuran kesalahan dengan perintah - perintah dalam file :

Didalam class ios didefinisikan empat buah fungsi untuk melakukan tes terhadap error yang terjadi di dalam stream.
Fungsi tersebut adalah :
int good ();
int eof();
int bad();
int fail();

Keempat fungsi tersebut akan menghasilkan nilai NOL jika kondisi tersebut salah dan nilai bukan NOL jika kondisi tersebut benar.

Bentuk Umum fungsi ini adalah :
void close ();
contoh penggunaan fungsi close() adalah :
fout.close();
fin.close();
fio.close();
Didalam class ios terdapat pendefinisian fungsi :
int eof();
Fungsi eof () digunakan untuk menentukan apakah pointer pada file telah mencapai akhir dari file tersebut.

Penelusuran kesalahan dengan perintah - perintah dalam file :

Didalam class ios didefinisikan empat buah fungsi untuk melakukan tes terhadap error yang terjadi di dalam stream.
Fungsi tersebut adalah :
int good ();
int eof();
int bad();
int fail();

Keempat fungsi tersebut akan menghasilkan nilai NOL jika kondisi tersebut salah dan nilai bukan NOL jika kondisi tersebut benar.
Selengkapnya »»

Sistem Penjualan di Internet

Sistem Penjualan di Internet

Secara bertahap

Abstrak

Pertumbuhan pengguna internet meningkat dengan cepat. Akibatnya, internet tidak sekedar membuka peluang bagi pemasaran, tetapi bahkan sudah mulai menjadi kebutuhan hidup. Meskipun dibandingkan di negara maju, pengguna internet di Indonesia masih belum banyak yang memilih transaksi keuangan melalui
internet, tetapi kebutuhannya tidak akan mungkin terelakan lagi. Dengan demikian, sekarang saatnya untuk memulai atau tertinggal. Berikut ini akan disampaikan bagaimana membangun bisnis melalui internet sesuai dengan fasilitas dan kemampuan yang tersedia sambil memperhatikan tingkat kebutuhan masyarakat internet pada saat itu.

Pendahuluan
Pada awalnya, jumlah pengguna internet bertambah didorong oleh kemudahan tele komunikasi. Kemudian
para pengguna sadar bahwa mereka tidak mungkin meninggalkan gaya hidup internet, karena sudah menjadi
bagian dari berbagai komunitas virtual yang sesuai minatnya. Artinya, jumlah ini tidak akan pernah
berkurang, melainkan akan terus bertambah.
Pemasaran: jumlah menjanjikan ukuran dan komunitas menjanjikan efektivitas
Akan diulas profil pengguna internet dan apa yang mereka inginkan. Dari sini akan diketahui bahwa mereka
dapat menjadi konsumen apabila ada sistem penjualan yang sesuai.
Kemudian, setelah membahas model penyediaan web di internet, diajukan strategi penyusunan “sistem
penjualan di internet secara bertahap”.

Profil Pengguna Internet

Komposisi pengguna internet:
1. Sebagian besar pengguna Internet berusia antara 25-40 tahun.
2. Sebagian besar adalah single atau menikah tetapi belum mempunyai anak.
3. Pria mendominasi pengguna Internet - sekitar 70-80% pengguna Internet adalah kaum pria.
4. Pengguna sebagian besar berpendidikan tinggi, minimal S1. Sangat jarang pengguna aktif Internet yang
hanya berpendidikan rendah seperti SD.
5. Pendapatan rata-rata per tahun pengguna Internet cukup tinggi.
6. Awalnya internet didominasi oleh orang-orang dari universitas, peneliti, engineer. Saat ini lebih dari
60% justru dari kalangan pebisnis kalangan menengah ke atas.
7. Awalnya para responden mengakses internet dari kantor atau sekolah. Saat ini lebih dari 50% pengguna
internet mengakses melalui rumah masing-masing.
Sebetulnya apa yang dilakukan oleh para pengguna pada saat melakukan Surfing di berbagai web di
Internet?
8. Sebagian besar berkumpul dan bergaul dalam komunitasnya. Adanya komunitas ini dapat
mengarahkan pemasaran yang efektif. Misalnya, akan lebih bermanfaat menawarkan aksesori
mobil kepada komunitas pencinta mobil daripada kepada sembarang orang.
9. Jarang ada orang yang khusus surfing internet untuk shopping. Namun, tidak sedikit yang mencari
informasi sebuah produk dan kemudian kembali lagi untuk melakukan pemesanan.
10. Isu keamanan di internet dan gaya hidup di Indonesia sekilas tampak belum mendukung
pertumbuhan transaksi keuangan secara online. Namun, karena beberapa bank telah membuka
kesempatan untuk melayani pembayaran secara online pada awal tahun 2000 menunjukkan
kenyataan yang berbeda.

Apa yang diharapkan surfer pemasangan web dan melakukan usaha di Internet?

1. Kualitas dan kelengkapan informasi tentang berbagai produk/servis yang diberikan sangat diharapkan
oleh para surfer dan menjadi bukti keseriusan. Customer datang karena tahu bahwa mereka akan
menemukan apapun yang mereka cari dari dalam katalog ini. Kemudian sebagian besar customer
tersebut akan kembali dan membeli dari tempat ini.
!!! Sebagian surfer bahkan bersedia untuk membayar informasi yang terkandung di web tersebut

2. Ketersediaan produk dalam stok, berapa lama dikirimkan, dan bagaimana status pesanan. Informasi
tentang lokasi fisik barang mungkin tidak diperlukan, karena customer lebih membutuhkan kepastian
tentang status pesanan (order).

3. Harga yang murah memang menarik surfer, tetapi para surfer lebih banyak mementingkan kualitas dan
jaminan.
4. Customer segera meninggalkan anda jika tidak melihat tombol “search”. Waktu mereka sangat
berharga, tidak mungkin memeriksa daftar barang dengan kode-kode yang rumit. Ini hanya dapat
dilakukan apabila katalog disusun database yang searchable.

5. Reliabilitas Vendor sangat penting bagi para surfer, mencakup:
? mudah menghubungi vendor.
? cepat bereaksi terhadap permintaan yang dilakukan oleh para surfer ini.
? mau melakukan kustomisasi servis/produk untuk keperluan spesifik.

Fasilitas Jaringan Internet
Sebagai penyedia isi (content provider) yang sering diupdate, maka ada pilihan meletakkan (collocation) server seperti dalam gambar. Pilihan model jaringan:

6. server-A saja.
Keuntungan:

a. Mudah melakukan perubahan data
b. Mudah dikelola
c. Fasilitas pelanggan dapat dial langsung ke server tanpa melalui internet
(tampaknya sudah tidak menarik bagi konsumen).
Kerugian

a. Biaya dedicated line ke internet lebih mahal
b. Perlu pegawai untuk menangani koneksi
c. Akses dari pemakai di Indonesia relatif lambat

7. server-B saja.

Keuntungan:
a. Biaya hosting lebih murah
b. Server (hardware, software) dikelola oleh penyedia jasa hosting.
c. Mudah diakses oleh pemakai seluruh dunia.
d. Peluang memperoleh pasar internasional
Kerugian
Update relatif lebih lambat

8. server-A dan server-B. Mirror, update berkala.

Keuntungan:
a. Keuntungan pada pilihan 1
b. Keuntungan pada pilihan 2
Kerugian:
a. Biaya lebih mahal
b. Sering terjadi sinkronisasi data
Di Indonesia, akses dari dan ke internet tidak sulit didapat, tetapi harganya masih mahal. Lihat tabel tarif
collocation dan hosting.
Kecepatan Centrin telkom USA-1 USA-2
64Kbps 3 juta/bulan 3 juta/bulan - -
45 Mbps - - 300$/bulan 350$/bulan
Tarif hosting (dengan database):
Kecepatan Centrin telkom USA-1 USA-2
64Kbps 300 rb/bulan 350 rb/bulan - -
45 Mbps - - 30$/bulan 31$/bulan
Sebagai penyedia isi (content provider) yang diupdate secara aktif, akan lebih menguntungkan jika server
berada dekat dengan produsen. Tetapi, disarankan untuk meletakkan server di backbone internet (server-B,
pilihan 3), karena:
1. Ada beberapa jalur antara ISP di Indonesia yang tidak terhubung secara langsung. Penempatan
server di salah satu ISP menjadi beban bagi konsumen di ISP yang lain.
2. Biaya collocation server (hampir) sama dengan kecepatan yang lebih baik.
Pilihan pertama disarankan jika: jaringan ke internet sudah stabil dan mampu mengelola jaringan intranet
sendiri
Strategi
Pembangunan sistem informasi penjualan di internet dapat dilakukan secara bertahap sambil mempelajari pasar dan mempersiapkan tenaga kerja yang ada. Setiap tahap diikuti secara kumulatif, dengan tidak meninggalkan yang telah dilakukan pada tahap berikutnya.
Berikut ini tahapan yang diperlukan:
1. Terhubung ke internet.
2. Menyediakan katalog produk dan informasi tentang vendor.
3. Pengarsipan tanggapan/pendapat konsumen tentang produk dan vendor.
4. Menambahkan data stok pada katalog
5. Pelayanan pesanan melalui internet dengan pembayaran offline
6. Pembayaran secara online

Penutup
Dunia internet yang demokratis dan terbuka, pemenangnya adalah setiap individu yang secara aktif dan
cepat menghasilkan informasi yang terbaru. Bukan pada besarnya kekayaan atau banyaknya personel
perusahaan.




Selengkapnya »»